INQUIRY LEARNING: BELAJAR LEWAT RASA INGIN TAHU

Halo, jumpa lagi nih! Semoga kabar kalian baik ya! Model pembelajaran inkuiri pasti sudah nggak asing bagi Sobat Pebelajar. Pada artikel kali ini, kita bakalan belajar bareng tentang Inquiry Learning dan bagaimana model pembelajaran ini memanfaatkan rasa ingin tahu peserta didik untuk belajar lebih banyak. Langsung aja kita mulai!

Seperti biasa, sebelum melebar kita bahas dulu definisi dari inkuiri. Istilah inkuri sendiri berasal dari bahasa Inggris, inquiry yang berarti penyelidikan atau pertanyaan. Model pembelajaran inkuiri dikembangkan oleh seorang tokoh bernama Richard Suchman dengan keyakinan bahwa anak-anak adalah individu yang penuh rasa ingin tahu atas segala sesuatu. Kalau menurut Trianto dalam buku Model-model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik, pembelajaran inkuiri itu suatu rangkaian kegiatan belajar yang melibatkan seluruh kemampuan peserta didik untuk mencari dan menyelidiki secara sistematis, kritis, logis, analitis, sehingga peserta didik dapat merumuskan sendiri penemuannya dengan penuh percaya diri. Sanjaya dalam buku Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, menyatakan bahwa tujuan utama pembelajaran inkuiri adalah menolong peserta didik untuk dapat mengembangkan disiplin intelektual dan keterampilan berpikir dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan dan mendapatkan jawaban atas dasar rasa ingin tahunya.

Sintaks Inquiry Learning

Sintaks pembelajaran inkuiri yang kita bahas di sini merupakan versi inkuiri terbimbing Joyce & Weil. Menurut Rustaman nih, pada inkuiri terbimbing guru memantik peserta didik dengan pertanyaan awal yang akan mengarahkan pada sebuah diskusi. Tahapannya seperti berikut ini:

Sistem Sosial

Dalam pembelajaran inkuiri, sistem sosial yang dikembangkan sesuai dengan perhatian Suchman, yaitu bekerja sama dan ketelitian. Meskipun model inkuiri banyak dikontrol oleh guru, lingkungan belajar terbuka untuk semua ide yang relevan. Artinya, guru dan peserta didik bersama-sama berpartisipasi terhadap ide-ide yang muncul. Lebih-lebih, guru harus meyakinkan peserta didik supaya berinisiatif mengemukakan pertanyaan dan menemukan ide sebanyak mungkin. Bentuk interaksi edukatif dalam pembelajaran inkuari dapat berupa pemanfaatan sumber belajar, dialog antar peserta didik, eksperimentasi, serta diskusi dengan guru.

Sistem Pendukung

Untuk mendukung pelaksanaan pembelajaran inkuiri, maka guru harus dapat menguasai materi, memahami proses intelektual dan strategi-strategi inkuiri, serta menguasai bahan belajar yang menunjang proses pembelajaran.

Prinsip Reaksi


Reaksi yang paling penting dari guru terjadi selama fase kedua dan ketiga nih, Sobat. Selama fase kedua tugas guru adalah memantik peserta didik untuk bertanya, tapi tidak melakukan penyelidikan untuk mereka. Kalau guru mendapat pertanyaan yang nggak bisa dijawab hanya dengan "Ya" atau "Tidak," maka guru harus memintanya menyusun ulang pertanyaan. Peserta didik harus berupaya  untuk mengumpulkan data dan mengaitkannya dengan situasi atau masalah yang dihadapi sehingga menemukan pertanyaan yang tepat. Kalau perlu, guru bisa menjaga penyelidikan agar tetap berjalan dengan membuat informasi baru yang tersedia untuk peserta didik yang berfokus pada masalah tertentu atau dengan mengajukan pertanyaan. Kemudian selama fase-fase akhir, tugas guru adalah menjaga agar proses inkuiri mengarah terhadap investigasi masalah.

Dampak Instruksional dan Pengiring

Dampak Instruksional atau hasil belajar yang dapat dicapai dengan menggunakan model inkuiri adalah keterampilan proses yang meliputi keterampilan mengamati, mengumpulkan dan mengorganisir data, mengidentifikasi dan mengontrol variabel, membuat dan menguji hipotesis, merumuskan penjelasan-penjelasan, serta menarik kesimpulan. Sedangkan dampak pengiringnya adalah peserta didik memiliki semangat kreativitas, belajar dengan bebas dan mandiri, toleran terhadap ambiguitas, tekun, berpikir logis, dan memiliki keyakinan bahwa semua pengetahuan bersifat sementara.

Kelebihan dan Kekurangan

Kelebihan model pembelajaran inkuiri diantaranya dapat membantu peserta didik dalam mengembangkan keterampilan kognitif. Materi yang disajikan dalam pembelajaran inkuiri bisa lebih mengendap dalam pikiran peserta didik karena pengalaman mereka dalam menyelidiki suatu permasalahan. Proses investigasi dalam pembelajaran inkuiri bisa membuat peserta didik berkembang sesuai kemampuannya. Selain itu, suasana kelas yang aktif akibat pertanyaan dan jawaban yang dikemukakan akan menambah motivasi dan semangat peserta didik untuk belajar lebih giat.

Kelemahan model pembelajaran inkuiri diantaranya adalah peserta didik harus memiliki kematangan dan kesiapan mental untuk memahami situasi dengan baik. Proses inestigasi dapat memerlukan waktu yang lama, tergantung pada kemampuan peserta didik. Jumlah peserta didik yang terlalu banyak juga akan menyulitkan guru untuk mengatur kelas. 

Oke, jadi sampai sini apakah Sobat Pebelajar sudah belajar banyak tentang Inquiry Learning? Jangan lupa tinggalkan jejak berupa tanggapan, masukan, atau pertanyaan di kolom komentar ya! Sampai jumpa pada topik berikutnya ^^

Komentar

  1. Betul min, menurut saya model ini mengajak siswa untuk tidak takut salah dan berani dalam menyampaikan pendapatnya dalam suatu hal. Saya juga setuju bahwa model inkuiri ini hanya efektif apabila dilakukan kelompok kecil saja.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih! Kadang anak segan untuk bertanya karena orang dewasa tak jarang menolak menjawab pertanyaan anak. Jika dibiarkan, hal tersebut bisa menghambat proses belajar anak.

      Hapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

MODEL, STRATEGI, METODE, GIMANA NGEBEDAINNYA?

MODEL PEMBELAJARAN YANG COCOK BUAT ONLINE LEARNING

TIPS MEMILIH MODEL PEMBELAJARAN