Halo, Sobat Pebelajar! Kita ketemu lagi nih! Jadi, artikel ini dibuat untuk menindaklanjuti komentar dari Sobat Pebelajar pada postingan sebelumnya, yaitu kebingungan dalam memilih model yang cocok untuk diimplementasikan pada pembelajaran tertentu. Nah, sesuai judulnya, kita bakalan belajar gimana cara memilih model yang tepat. Oh iya, ada juga masukan dari salah satu Sobat Pebelajar untuk memberikan contoh konkrit pada penjelasan supaya lebih gampang dipahami, jadi penjelasan di sini juga disertai beberapa contoh yang semoga bisa membantu. Oke, skuy kita mulai!
Setiap model pembelajaran itu punya ciri dan keunikan masing-masing, Sobat. Jadi nggak ada model pembelajaran ajaib yang serba bisa diterapin di segala macam pembelajaran. Untuk memilih model yang tepat, kita harus memperhatikan hal-hal berikut ini:
Tujuan Pembelajaran
Tentunya kita harus paham dulu nih sama tujuan pembelajaran yang akan dilaksanakan. Kalau menurut Gagne, tujuan pembelajaran itu dikelompokkan dalam enam kategori; memberikan respon khusus (specific responding),
menghubungan (chaining), diskriminasi ganda (multiple discrimination), mengklasifikasi
(classifying), menggunakan aturan (rule using), dan memecahkan masalah (problem solving). Sedangkan Bloom membagi tujuan pembelajaran menjadi tiga ranah; kognitif, afektif, dan psikomotorik yang pasti sudah kalian hafal dengan baik. Nah, berdasarkan tujuan pembelajaran, kalian bisa memilih model yang tepat dengan mencocokkan ciri-ciri dari setiap model pembelajaran. Contohnya seperti tabel berikut ini:
Sifat Materi
Yang selanjutnya perlu kita perhatikan adalah sifat materi yang akan disajikan. Model pembelajaran punya unsur sintaks, sistem sosial, prinsip reaksi, sistem pendukung, serta dampak instruksional dan pengiring yang bisa dijadikan acuan buat menentukan keselarasan model dengan sifat materi. Misalnya nih, materi sains yang bersifat ilmiah dan melibatkan pengetahuan yang dapat berupa fakta, konsep, prinsip, prosedur, teori, atau hukum, maka model pembelajaran yang cocok antara
lain; model berpikir induktif, model latihan menemukan, dan model kelompok
investigasi yang memiliki fase penelitian dalam sintaksnya.
Ketersediaan Fasilitas
Berikutnya, kita harus memastikan ketersediaan fasilitas yang dibutuhkan untuk mengimplementasikan model pembelajaran. Nggak lucu kalau ternyata model yang kita pilih tidak bisa dilaksanakan karena kekurangan fasilitas. Nah, fasilitas yang dibutuhkan dalam setiap model pembelajaran itu bisa dilihat dari sintaks dan dampak instruksional model yang sesuai dengan upaya pencapaian tujuan pembelajaran. Model pembelajaran akan optimal jika didukung dengan fasilitas yang memadai.
Kemampuan Pendidik
Ini nggak kalah penting, sanggup kah pendidik mengimplementasikan model pembelajaran tersebut? Kuncinya adalah pendidik harus bener-bener paham dulu sama model pembelajaran yang akan dipilih. Apa aja yang perlu dipahami? Paling dasar yaitu ciri-ciri dan unsur model pembelajaran, kemudian inovasi-inovasi pembelajaran yang mendukung. Selanjutnya pendidik harus latihan mempraktikkan model tersebut dan melakukan refleksi setiap selesai pembelajaran. Dengan demikian, kemampuan pendidik akan meningkat.
Keadaan Peserta Didik
Pembelajaran pada dasarnya bertujuan untuk membantu peserta didik dalam belajar. Maka kita harus memahami seperti apa keadaan peserta didik dalam memilih model pembelajaran. Beberapa hal yang perlu dipertimbangkan terkait keadaan peserta didik adalah tingkat perkembangan intelektual dan cara belajar individu. Jangan sampai model pembelajaran yang kita pilih malah menyulitkan peserta didik dalam belajar ya, Sobat! Misalnya, model yang digunakan mengharuskan peserta didik untuk memecahkan masalah, sedangkan perkembangan intelektual peserta didik belum mampu melakukan hal tersebut atau cara belajar yang demikian justru sulit dipahami, maka penggunaan model tersebut harus dihindari.
Alokasi Waktu
Last but not least, kita perlu memerhatikan alokasi waktu untuk setiap fase dalam sintaks model pembelajaran. Apakah waktu yang tersedia cukup untuk mengimplementasikan model tersebut? Salah satu cara untuk memperkirakan alokasi waktu adalah dengan merancang distribusi waktu untuk kegiatan pendahuluan, inti, dan penutup sesuai sintaks. Alokasi waktu untuk setiap fase dapat berbeda tergantung kegiatan yang akan dilakukan dalam fase tersebut.
Nah, setelah menyimak uraian di atas, Sobat Pebelajar masih bingung nggak buat milih model pembelajaran yang tepat? Semoga sudah tidak hehe. Kalau kalian ada tanggapan atau mau sharing lebih banyak tentang tips memilih model pembelajaran, tinggalin jejak di kolom komentar ya! Model-model pembelajaran yang disebutkan di atas bakalan dibahas di artikel-artikel selanjutnya. So, stay tune!
Ohhh jadi gitu caranya nentuin model pembelajaran yang cocok sama peserta didik. Selama ini selalu bingung kak kalau lagi bikin proposal atau presentasi tentang model pembelajaran apa yang cocok untuk diterapin disuatu mata pelajaran tertentu. Makasih ya kak, postingannya membantu banget! Semangat teruuusss...
BalasHapusWah senang bisa membantu kak ^^
HapusWahhh informasi yang disajikan sangat menarik nih. Bermanfaat banget buat kita kita yang masih sering kebingungan bagaimana menentukan model pembelajaran yang tepat untuk peserta didik. Semangat terus ya kak. Ditunggu postingan selanjutnya 😊😊
BalasHapusBaik terima kasih kak :)
Hapuswah makasii ilmu barunya kak, sangat bermanfaat. oiya kak, ini kan kita sedang melaksanakan pembelajaran daring, ada gak sih model pembelajaran yang paling efektif yang bisa digunakan pendidik pada pembelajaran daring ini? Mungkin bisa dibahas nih kak, terima kasih.
BalasHapusMenarik juga nih kak, terima kasih atas masukannya :)
HapusUwaaw, habis baca artikel kakak aku jadi bisa nentuin model pembelajaran yg cocok digunakan untuk mengajar adek dirumah hehe. Anak kecil kalo di kasih model pembelajaran yg sama setiap harinya bakal bosen dan malah bkin kitanya mangekel:( Sangat membantu sekali kak. Terimakasiii. Lope deh
BalasHapusPerlu usaha ekstra memang buat bikin anak suka belajar hehe
HapusSemangat kak
ini hal yang sebenernya saya alami saat ini, saya cukup kesulitan untuk menemukan model pembelajaran yang bisa di terapkan, karena saking sulit nya saya milih main Mobile legend, kalo kakak pengen belajar juga kunjungi website https://mlasiknih.blogspot.com ya kak hihi...
BalasHapusBoleh juga marketingnya mas wkwk
BalasHapusWah bagus banget kak materinya, jadi punya pengetahuan baru nih hehe. Kemarin-kemarin saya sulit menentukan model pembelajaran yang sesuai dengan materinya, sekarang jadi lebih mengerti. Makasii ya kak, semangat terus updatenya!
BalasHapusWah senang bisa membantu kak ^^
Hapus